Kaca:Struktur Novel Dan Cerpen Sastra Bali Modern.pdf/35

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

24


"Mari kita bersama-sama memenuhi lembaran baru hidup ini," ia meme­gang tangan istrinya. Luh Rasmi tersenyum; begitu pula Nyoman Sugita dan istrinya.

"Dinda akan setia kepada Kanda seumur hidup. " jawab Luh Rasmi dengan pelan.

"Kita harus berani memelopori pembangunan desa."

"Desa Pemuda, desa Indonesia ..., yang berlandaskan Pancasila." jawab Nyoman Sugita seraya memegang bahu istrinya yang tersenyum girang.

"Kita harus berani menjadi pelopor agar kita menemukan kebahagiaan dan kemakmuran pada masa depan."

"Marilah kita bersama melaksanakan pembangunan agar tercapai keba­hagiaan dan kemakmuran di kelak kemudian hari, masyarakat yang adil dan makmur, murah sandang dan pangan," Nyoman Sugita menjawab dengan riang gembira.

Dari kutipan di atas jelas sekali bahwa kepeloporan generasi muda dalam pembangunan sekarang ini merupakan ide tertinggi yang ditonjolkan oleh pengarang. Dengan kata lain, itulah tema atau amanat novel Lan Jani.


3.1.3 Tema Novel Buab Sumagane Kuning-kuning

Membaca novel Buah Sumagane Kuning-kuning (BSKK) terasa ada kesan yang dekat sekali dengan novel Lan Jani. Penampilan tokoh yang berasal dari kalangan generasi muda dengan segala kepeloporannya dalam pemba­ngunan terdapat pula dalam novel BSKK ini. Akan tetapi, kepeloporan generasi muda itu ada dalam kerangka yang lebih luas dan sifat-sifat kepeloporan dalam pembangunan masyarakat ini dijalin dengan kepercayaan karmapala. Setelah menelusuri cerita ini sampai pada klimaksnya, kita sudah dapat membayangkan bahwa tokoh yang berada di jalan kebenaran akan tetap survival, sedangkan tokoh yang berada di jalan yang salah akan memperoleh buah atau hasil perbuatannya. Pada akhir cerita kita lihat bahwa Made Susanta memperoleh keselamatan beserta keluarganya, sedang­kan Made Murka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan petugas keamanan atau polisi.

Penampilan tokoh Made Susanta dengan segala kelebihannya dalam memandang pelbagai persoalan kehidupan dalam masyarakat cukup mem­berikan kesan tentang penonjolan ide, gagasan tentang potret diri seorang muda dalam menghadapi pembangunan masyarakat dan bangsanya karena pada hakikatnya semua usaha yang dilakukan itu bertujuan baik dan mudah diyakini bahwa hasilnya adalah kebajikan dan kebahagiaan. Dengan demi­kian, berdasarkan penyelesaian cerita, terasa sekali bahwa karmapala ini