Kaca:Struktur Novel Dan Cerpen Sastra Bali Modern.pdf/34

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

23


menyatakan tekadnya untuk berhenti berburu. Dengan demikian, terasa sekali bahwa penebusan dosa atau bertobat merupakan persoalan yang ditonjolkan oleh pengarang dalam novel Sunari.


3.1.2 Tema Novel Lan Jani

Wayan Nendra, Luh Rasmi, dan Nyoman Sugita adalah tokoh-tokoh penting dalam novel ini. Melalui perbuatan dan ide-ide tokoh ini kepada kita seakan-akan disarankan suatu gagasan baru menuju kehidupan yang lebih baik. Penampilannya yang cukup energik memberikan penghayatan yang lebih kongkret akan peranannya sebagai bagian generasi muda terhadap pembangunan bangsanya. Gagasan-gagasan orisinal yang dilon­tarkan lewat tokoh-tokoh itu mengingatkan kita kepada situasi pemba­ngunan negara Indonesia yang diselenggarakan saat ini. Salah satu di antaranya adalah program transmigrasi lewat realisasi desa pemuda, yaitu desa Pancasila.

Begitu selesai membaca novel ini, pikiran kita dituntun secara terpusat kepada penampilan tokoh-tokoh di atas serta misi yang dibawanya. Jelas sekali bahwa gagasan gagasan pembangunan bangsanya merupakan ide yang
sangat menonjol dari penampilan tokoh-tokoh itu. Sifat kepeloporan yang ada pada diri tokoh Nyoman Sugita dan Wayan Nendra, cocok sekali untuk membawakan pesan bahwa sudah waktunya, sekarang juga, generasi muda tampil sebagai pelopor pembangunan lewat program transmigrasi itu. Gagasan-gagasan yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh itu lewat dialog-dialog yang diucapkannya kelihatan berulang kembali pada akhir cerita. Sesaat sebelum mereka berangkat, di dalam pesawat terbang yang akan membawa­nya ke daerah transmigrasi, kita jumpai dialog berikut ini (Lan Jani, hal. 40).

"Lan Jani Luh bareng-bareng ngardinin idupe," ia ngisi liman luhne.

Luh Rasmi makenyem, keto masi Nyoman Sugita ajak luhne.

"Tiang mula nuut beli aidupan," Luh Rasmi alon masaut. "Raga musti bani mlopori pembangunan desane."

"Desa Pemuda, Desa Indonesia ... desa mlandasan Pancasila", masaut Nyoman Sugita sahasa ngisi palan luhne ane makenyem girang.

"Raga musti bani ngalgal apang bisa nepukin melahe di mani puane."

"Lan Jani ajak mekejang nasarin pwangunane apang tepuk ja melahe di mani puane, gumi ane gemuh, murah sandang murah pangan," Nyoman Sugita girang masaut.

Terjemahannya secara bebas kurang lebih sebagai berikut.