Kaca:Struktur Novel Dan Cerpen Sastra Bali Modern.pdf/24

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

13


Yang dimaksud dengan karakter bulat atau tokoh bulat ialah pelaku dalam cerita yang mempunyai beberapa dimensi; karakter datar adalah se­orang tokoh yang hanya mempunyai dua dimensi.

Di antara teknik dasar yang merupakan alat pengarang/penulis adalah deskripsi fisik dan psikologis, dialog, monolog, aksi, dan titik pandangan (point-view). Deskripsi fisik adalah penjelasan tentang keadaan fisik tokoh yang dibicarakan. Penulis masa sekarang menggambarkan deskripsi fisik tokoh-tokohnya secara tidak penuh. Deskripsi fisik diberikan di sana-sini bersamaan dengan berkembangnya cerita.

Deskripsi psikologis menggambarkan tentang sesuatu yang dipikir oleh tokoh melalui dialognya, monolognya, dan aksinya. Di belakang ini tampak motivasi.

Dialog adalah sesuatu yang dikatakan oleh tokoh yang satu kepada tokoh lainnya. Monolog berbeda dari dialog. Dialog paling kurang melibat­ kan dua tokoh, sedangkan monolog melibatkan hanya satu tokoh. Monolog terdiri dari "arus kesadaran" dan "innerlog". Arus kesadaran adalah proses mengalirnya pikiran-pikiran yang timbul dalam diri seseorang ke permukaan otak sehingga orang itu menyadari kehadirannya. Innerlog, seperti arus kesadaran, adalah metode untuk memperlihatkan pikiran-pikiran yang disadari oleh tokoh. Arus kesadaran terdiri dari ide-ide yang sudah diformulasikan karena tokoh sudah memikirkannya, sedangkan innerlog timbul secara tiba-tiba, tidak dipikirkan sebelumnya.

Aksi merupakan gambaran sesuatu yang dilakukan oleh tokoh yang sedang dibicarakan. Sebetulnya, kita dapat memahami seseorang tokoh apabila kita mengerti hubungan antara pikiran dan perbuatannya. Akan tetapi, suatu perbuatan ialah tindakan yang tampak dan objektif yang meninggalkan kesan dalam diri pembaca. Apabila aksi itu didramatisasikan atau diintensifikasikan, hasilnya dinamakan adegan (scene). Jadi, adegan adalah aksi yang sarat dengan intensitas luar biasa yang terdapat dalam cerita.

Dalam titik pandangan dibahas tentang hubungan antara navator atau pengarang dan ceritanya. Menurut Rosenthal (1958:132-133), persoalan­nya adalah mengenai siapa yang menyampaikan cerita. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara seperti berikut ini.

(a) Dramatised first-person narrator. Dengan cara ini narator turut serta dalam cerita. Dia mengambil peranan di dalam cerita dan menjadi seorang saksi. Keterbatasan cara ini ialah bahwa pengetahuan narator terbatas. Motif-motif tokoh lainnya diketahuinya.