Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/46

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

tak dapat ditangkisnya, maka kena perutnya dan Pan Caleluk rebah.

258. Ketika Pan Bungkling menoleh, melihat temannya mati, lelu segera ia mendatanginya, menghadapi I Duraman, I Duraman berkata, ·'Ya telah datang tambahnya, sama dengan memukul tembok, aku berhadapan dengan Pan Bungkling, dari dulu, aku benci padamu.

34a.

259. Salahmu karena kamu terlalu bohong, kamu bodoh tetapi mengaku pandai, aku tak akan heran, karena kamu sering me- nipu dengan kata-kata, Pan Bungkling menjawab, "Saya ingat akan kejadian dulu, saat berada di depan istana, mengapa kamu lari, terantuk kesana-kemari, tetapi sekarang besar mulutmu.

260. Bukan seorang dukuh sepertimu, takutmu tak terkira-kira, amat pengecut, mengatakan diri pemberani, kalau memang kau pemberani, dulu mengapa kau lari, saat temanmu ku- bunuh, aku bunuh di Langgar, takut keluar, dan kamu ke- turunan orang pengecut".

261. Lalu segera I Duraman menombaknya, dengan cepat Pan Bung- kling menangkisnya, kemudian tombaknya sama-sama patah, lalu mereka saling menghunus keris, sama-sama mencari ke- sempatan, sating kejar-mengejar, tak ada yang mencari kesem- patan, sating kejar-mengejar, tak ada yang kalah, dan tak ada yang terluka, sama-sama payal1, kemudian Pan Bungkling mencari upaya.

262. Dengan cepat ia meloncat, mengambil tombak yang patah itu, diambilnya lalu berteriak, segera Pan Bungkling mendatanginya lagi, di dekatinya I Duraman, I Duraman terpental, iaingin mengambil tombak, mengikuti cara pan Bungkling, tetapi sang Dukuh agak terlambat.

263. Yang barn kamu keluarkan, mengikuti siasatku, ingin mencarl tempat, ingin mengambil senjata untuk melawan tetapi kamu kesusu mati, akalmu barn timbul, menumbuhkan pesemaian, bagaimana mungkin tumbuh, dirimu buta, menghadapi orang yang dapat melihat.

46