Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/43

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

mati, mencari tempat bersembunyi, tombaknya tampak ber- gerak-gerak, I Gusti Ketut Kenjing, bersama Gusti Padang Gambuh, mereka mempermainkan, nah mendekatlah kemari, kalah, bukan orang Gajatra namanya.

31b.

239. Sambil menyorakinya, cepatlah sekarang kalau keluar, lalu mengeliling1 sambil berteriak-teriak, orang-orang Mekah sem- uanya lari, I Gusti Padang Gambuh, Gusti Gede Serangan, me- reka ini semua keluar, semua mengejarnya, menghujani dengan tembakan.

240. Bersama-sama dengan orang-orang Jagatra, tak kurang dari 10.000 orang yang maju, bersama dengan I Singambarong, makin takutlah orang Mekah menonjok dengan tombak, setelah jauh mereka lari, semuanya lesu, kemudian yang mengejamya keembali lagi.

241 . Mereka masuk ke dalam benteng," tak diceritakan mereka yang ada di sini, diceritakan mereka yang ada di selatan, prajurit pilihan, kurang lebih sebanyak lima ribu orang, mereka saling terjang, mereka mengendarai kuda, kebanyakan pasukan bersenjata bedil, suaranya gemuruh, sorak sorai tak berkeputusan.

242. Mereka menyerang terus menerus, orang-orang Pamamoran lari, karena memang demikian direncanakan, melaksanakan daya upaya pan Bungkling, setiap yang diserang lari, orangorang Mekah mengejamya, maka keluarlah orang-orang Pama- moran dengan binalnya.

32a.

243. Semua mereka itu mengacung-acungkan tombaknya, di hadapi oleh orang-orang Mekah, mereka diam berkelompok-kelompok di tempat kering oleh setiap tempat kering ia tempati, sesaat setelah tembak menembak, orang-orang Pamamoran ngamuk, semua bersenjatakan tombak, orang-orang Mekah sulit me- nangkisnya, jadi bingung, tak dapat mempergunakan tombak.

244. Lekas tertombak, ingin membalas menembak, tetapi mengisi bedil tak ada tempat, karena terlalu rapat di desak, saling himpit, mereka itu tak berani, kena lumpur, karena bercelana


43