Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/41

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

I Singambarong, brewoknya sampai di pipi, matanya besar melotot, dahinya agak Iebar, menduduki kuda mereh, beserta I Singa Krura, semua gagah, patut dipakai balatentra.

225 . Kemudian I Dewa Saloka, diiringkan para kepercayaannya pakaiannya indah-indah, semua menyisipkan garantin, mereka yang mendampinginya, semua para andalan, I Dewa Saloka, memakai bendera permas hijau, kelihatan sangat gagah, caranya menunggangi kuda.

226. Setelah semuanya itu berlalu, I Gusti Agung berangkat, serempak berjalan duduk di atas usungan, laksana Kala yang sedang marah, payung kebesaran mengapitnya, botak kepalanya Iebar memerah, tak mau memakai destar, ramnya ikal kusut, laksana Kala Rawu menelan sang Bulan.

30a.

227. Sarung kerisnya indah, warna peletnya sangat bagus, sangat cocok memakai kepala keris sebuah patung, memuat permata mirah merah dan hijau, lukisan raksana membawa bunga, rupa kepala keris itu sangat indah. kerisnya adalah keris pusaka, bernama I Upas Sadi, lengkaplah sudah, pakaian Gusti Ngurah.

228. Para putranya sudah berangkat, berjalan di depan, rakyat sudah dikelompok-kelompokkan, diantar oleh Pan Bungkling, karena ia yang diperintahkan, oleh Gusti Agung, mempersiapkan para balatentara, tidak diceritakan di perjalanan, sudah sampai, di sisi sawah yang berair.

229. I Gusti Agung lalu berhenti, bersama seluruh rakyatnya, dan sudah mendirikan kemah, di Tegal Wari, betiau sedang dihadap, oleh Ida Gede Kukub, pendeta Gangga Sura, pendeta Wayan Rewati, lalu berkata, kepada I Gusit Ngurah.

230. ·'Kamu Wayahan Ambuak, beserta I Gede Sempidi, dan kamu Wayan Cedet, terlalu terang kelihatannya sekarang ini, sebaiknya beritahukan, sekarang mundurlah dahulu, karena ada daya upaya, agar berhasil", .Gusti Agung, lalu membenarkannya.

30b.

231. Ya, mundurlah kamu, beserta balatentra semua, dan juga bapak Wayan Cedet, beserta bapak Gede Sempidi, bapak Am-

41