Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/26

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

121. Ada yang mengendarai kuda, ada yang bersenjatakan perisai, ada pula yang memakai payung kebesaran, ada pula yang berpayung kuning, ada yang berpayung putih, ada pula yang berpayung pagut, memakai umbul-umbul merah, sebagai tanda bala tentara, tidak diceritakan, baginda raja masuk istana.

122. Konon keesokan paginya, raja siap sedia, lalu memakai pakaian kebesaran, berdestar kuning, memakai bapang kain sutra hijau, berbaju kain merah muda, berkain sutra merah, memakai saput permas putih, memang benar-benar bagus, laksana raja raksasa.

123. Setelah berada di halaman istana, para punggawa duduk menghadap, berkata baginda pelan-pelan, "Berangkatkan seluruh tentara sekarang ini, dan kau Citra Rukmi, bersama lmastrangkul, kamu mengaturnya, keberangkatan para tentra sekarang. ini, supaya sampai, agar jangan berkeliaran.

17a.

124. Bijaksanalah melakukannya, kamu yang aku harapkan , hanya sekian pesanku, karena kamu seorang tentra, yang sudah lama, sukar mencari tandingannya, bermandikan senjata, kebal terhadap pelor, benar-benar terkenal, di negara Mekah ini".

125. "Baiklah hamba takkan bodoh, tuanku cukup menontonnya, kesetiaan hamba menghambakan diri, tembus hingga ke hati hamba, kini hamba mohon diri, untuk mengantarkan rakyat tuanku" , raja bersabda, "Baiklah kini berangkatlah, dan di sana jangan kamu tidak waspada. "

126. Rakyat sudah bersiap-siap, berjalan dahulu mendahului, sorak sorai gemuruh, tak putus-putusnya, laksana akan menghancurkan dunia ini, sengaja diadu laiknya, raja sudah keluar, kemudian mengendarai sebuah kereta, besar dan panjang, tak beda dengan seorang raksasa.

17b.

127. Duduk mengangkang, dengan bersila, hatinya panas membara, para isterinya datang mendekati, ada yang memangku kakinya, ada yang diam di belakangnya, sebagai sandaran, yang lain sebagai tukang kipas, semuanya cantik, cocok menjadi warga istana.


26