Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/24

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

108. Mempunyai rakyat sebanyak 50.000 orang, sikapnya amat agung, tetapi agak loba, selalu mengikuti kesenangannya, sering mabuk-mabukan, senang kepada orang yang pandai, masing-masing yang pandai, setiap yang pandai dipakai sahabat, dari dahulu, tetapi tak ada yang dapat ditiru .

109 . Benar-benar tak kekurangan apapun, raja sedang dihadap, berbincang-bincang di luar istana, semua bendesa menghadap tak ketinggalan para Raden, keluarga Dukuh, lain pula para putra, semua menghadap di sana, tiba-tiba datang Dukuh Islam.

110. Langkahnya tergesa-gesa, lalu segera menuju ke penghadapan, segera menjongkok sambil menyembah, raja bersabda segera, "Mengapa kamu datang ke mari, kelihatannya sangat tergesagesa", I Dukuh berkata pelan-pelan, "I Durahim, telah meninggal, baru-baru ini, kurang lebih lima belas hari yang lalu".

111. "I Gusti Agung Pamamoran, menyuruh menyerang", raja bersabda pelan, "Mengapa ia diserang," dengan cepat I Dukuh berkata, "Begini Tuanku, konon ia, dipanggil, tetapi akhirnya ia diserang, sebagai ditipu agaknya hamba tuan itu.


15b.

112. Sebanyak dua puluh orang Islam, yang diserangnya, para Islam semua terheran-heran, memohon untuk dihidupi, maka hamba lalu lari, menghadap Tuanku, dan pula ia menghina, semua mereka yang menyerang, dan terlalu berani, kehadapan Tuanku.

113. Demikian keadaannya, yang menyebabkan ia meninggal, baginda raja marah gemetar, karena terlalu marah, napasnya terengah-engah, merah padam laksana kencu, matanya mendelik, lalu menunjuk dan membentak, kata-katanya keras, kamu sekalian bagaimana sekarang.

114. Karena demikian keadaannya, tentang Tandurahim, mengapa


24