Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/20

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

menimbulkan kesusahan, tidak menolongnya, karena mereka sendiri yang kesusahan.

82. Maka itu segeralah, sejak kecil berbuat darma, demikian persamaannya, lihatlah lalang itu, waktu muda ia tajam, yang sudah tua tidak memusuknya, bila kamu sudah tua, baru berbuat kedarmaan, tak akan kuasa, karena diri sudah tuli dan buta.

83. Benar-benar tidak berguna, laksana tempayan berisi kotoran, seluruh kotoran itu, dihilangkan cuci agar bersih , isi bau harum-haruman, maka baunya akan bercampur, bau busuk tak akan hilang, siapa sudi menciumnya, karena kotor dicampur dengan yang bersih.

12a.

84. Yang kotor akan lebih berkuasa, sebaiknya dari kecil, untuk berbuat kedarman, dan jangan dilupakan sampai hari tua", Pan Bungkling menjawab, "Benar sekali tuan Dukuh, akan membuat kesenangan hati, semua nasehat itu baik, membuat kebahagiaan, tak ada yang bertentangan dengan sastra.

85. Kalau dapat dilanjutkan ajarlah saya sekarang ini, karena saya seorang yang bodoh, tentang tidak mementingkan diri sendiri, saya ingin mengetahuinya, bila mungkin saya akan mengikuti, saya bertanya lagi, tanah dan langit, sinar dan angin, air bagaimana keadaannya."

86. De Dukuh senang sekali, merasakan sudah mengatasi, ia berkata pelan-pelan, sambil tersenyum simpul, "Hal itu yang kau tanyakan, baiklah bapak akan memberitahukannya lebih dahulu, semua itu berupa dewa, tanah dan langit, sinar dan angin, api bernama panca butha.

87. Semua itu tak dapat dipisahkan, dengan air, konon itu adalah Allah Taalah, selalu meresapi, semua itu memang satu, sebagai nasehat tadi, tak perlu dipanjangkan lagi, rasa tidak mementingkan diri sendiri, pakai pedoman, dan jangan membeda-bedakannya.

12b.

88. Terhadap orang lain, kalau bisa diganti, orang lain disuruh

20