nya, segera hamba akan pulang, akan mengambil jejamprahan tersebut, beserta uang empat ribu, akan dipersembahkan, sebagai penghormatan hamba.
24. Silahkan tuan menjelaskannya, De Senggu menjawab pelan-pelan, "Mengapa bertanya di sini, siapa tahu ada yang mendengarkannya, di tempat persembahyangan tempat yang baik, di sana tempat yang sunyi, tempat untuk memberi pelajaran", Pan Bungkling kemudian mengikutinya, setelah sampai di sana, duduk berhadap-hadapan.
4b.
25 . "Agar kau jelas mengetahui, jangan lupa, itu yang bernama selatan dari sanalah memulainya, asal yang ada di dunia ini, beserta tanaman dan tumbuh-tumbuhan, batu dan manusia, semua ini diciptakan oleh Brahma, agar menjadi panas, demikian juga dingin disebabkan karenanya.
26. Matahari menjadi lambang utara, menjadikan pikiran bingung, membuat rasa kecil hati, yang menyebabkan pandai dan bodoh, membuat kedarman tak alang kepalang, yang menyebabkan berani dan takut, semuanya itu tak dapat ditentang, karena sudah kehendak Tuhan, sejak dahulukala, demikianlah maknanya.
27. Adapun Betara Bulan, beliau bertempat di timur, beliau tidak memilih tempat, beginilah keadaannya, lihatlah di tempayan, terdapat tempayan sembilan buah, semuanya berisi bulan, pada air yang bening, bulan tampaknya baik, tak ada cacat celanya.
28. Jika airya keruh, kelihatan bulan yang menempatinya keruh, dicampur dijadikan satu, Bulan kelihatan hanya sebuah, itulah yang bernama ujung langit, seorangpun tak mampu menghitungnya, bila diceritakan terlalu panjang, yang bernama Barat, bapak sekarang menceritakannya.
5a.
29. Ia bernama jalan simpang sembilan, yang dilalui oleh atma manusia, apa artinya hal itu, perbuatan kita sehari-hari, bila benar cara melaluinya, jalan yang baik akan dilihat, bila salah jalan,
11
