Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/10

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

17. Memanggil-manggil dari luar, minta agar dibukakan pintu, "Tolonglah hamba Jro, cepat tuntun hamba," De Senggu mendekati, "Siapa kamu yang memanggil-manggil ini," Pan Bungkling berkata pelan, "Mana Jro Senggu Tangi," Jro Senggu, lalu mendekatinya dan mengambilnya.

18. Kemudian Pan Bungkling dituntun, "Terus kamu berjalan kemari", Pan Bungkling berkata pelan, "Yang mana De Senggu Tangi, ini menyerupai betis, ini bukan Jro Senggu, jangan-jangan dibohongi, yang mana rumahnya di sini, Jro Senggu, kemudian merabakannya tiang rumah.

19. Pan Bungkling kembali berkata, "Ini bukan rumah, ini bernama tiang rumah tuan," De Senggu menjawab, "O kau ini Pan Bungkling, datang kemari menunjukkan kepandaian, malu kalau paman akan kalah, percuma aku Senggu Pangi, yang sudah cukup, mengetahui pengetahuan tentang sastra.

20. Kemudian Pan Bungkling membuka matanya, lalu berkata halus, "Adapun hamba datang kemari tuan, mohon bantuan tuan, hamba akan menyucikan diri, berguru pada tuan Senggu, karena tuan amat terkenal, tuan Senggu amat sakti, lagi pula sudah suci, tambahan pula tahu segala-galanya.

4a.

21. Hamba mempersembahkan sebuah daksina, dengan uang empat ribu, serta sebuah kenang-kenangan, sebuah jejamprahan kehitam-hitaman yang baik, warnanya loreng menyerupai si Tundik, berasal dari Balambangan jaman dahulu, serpihan dari si Belalang, sekarang hamba persembahkan, agar supaya, hamba mencapai moksa."

22. De Senggu gembira mendengarkannya, ia berkata sambil tersenyum-senyum, "Baiklah bila demikian halnya, bapak bersedia mengaturnya, carilah benda itu pulang, perlihatkanlah kemari lebih dahulu, bapak ingin tahu, bila berkenan di hati, pasti akan terlaksana, dan kamu menghadapi penyucian."

23. Pan Bungkling pura-pura mendengarkannya, "Ada hamba tanyakan, yang bemama Utara dan Selatan, yang mana bernama Barat dan yang mana Timur, bila hamba sudah mengetahui-

10