Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/78

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

74


luarganya berkata, bergilir menasihati, I Mladprana mukanya cerah, bercanda saling ejek, bercampur muda mudi, saling raba, kini tidak lagi diceritakan, diceritakan Ni Dukuh.

11. Setelah sore tiba di Pratama, patih Bayahuri serta Ni Dukuh, langsung ke puri, kemudian sang prabu berkata, "Mana si jelita." Ni Dukun menyembah, bersama patih Bayahuri, " Inilah hamba Tuan, masih tidur karena lesu sekali."

12. Sang Prabu mendekati dan melihat, wajahnya cantik sekali, Sang Hyang Ratih turun, sang Nata terpesona melihat, dan rasa kasih di hati, hati asmara bercinta kasih, kemudian mengusap-usap, "Oh cantik bangunlah, tidak ada menyamai di dunia ini, Sang Hyang Adri putri akan terkalahkan."

XLVII. PUH ADRI

1. Sang prabu berkata halus, kepada Dukuh Sakti, dan patih Bayahuri, "Nah teruskan sekarang junjung, langsung masukan di sana, di kamar pernikahan, dan langsung siapkan, semua keperluan perlengkapannya, untuk pernikahan."

2. Sesampai di sana, Ni Jangga Ketaki, sekarang sudah bangun, terlihat Ni Dukuh, Patih dan Sang Prabu. Ia terkejut, tahu dirinya dicuri, kemudian menenangkan pikirannya, sedihnya supaya tidak terlihat.

3. Kemudian Sang Prabu berkata halus, "Duh Jangga Ketaki, permata hatiku, janganlah dulu bersusah hati, jangan pula merasa susah, bagaimana seperti masih di rumah, begitulah sekarang di sini, kalau masih ngantuk, tidurkanlah dirimu sayang."

4. Jangga Ketaki tidak berkata, karena belum sanggup, menghibur hatinya, ia menurut kemudian tertelungkup bercucuran air matanya keluar, I Patih dan Ni Dukuh Sakti, menilai sudah menurut, Ni Dukuh kemudian menyembah, "Sekarang saya permisi pulang."

5. Setelah semua pulang, pembantu dan sahayan, kemudian menutup pintu, berbicara berkumpul, memuji kesaktian Ni Dukuh, bakti pada raja, tidak diceritakan mereka yang berkumpul, diceritakan raja, merayu di dalam kamar.

6. "Duh ratu intan permata, tambatan hati saya, serta bagaikan air suci, nah berhentilah marah, sayang penglihatannya kalut, serta tajamnya kening, gusinya memerah, serta gigi putih, tidak berguna kalau tidak tersenyum.