Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/7

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

ALIH BAHASA GEGURITAN I MLADPRANA

Semoga tidak mendapat rintangan !

I. PUH DANGDANG

1. Besar keinginan untuk membuat nyanyian untuk menghibur, perasaan sakit hati, ingat dengan hidup miskin, sejak kecil hingga dewasa, tidak pernah merasa bahagia, rasanya Tuhan memusuhi, karena tidak memiliki pekerjaan, rupa jelek, miskin, dan tidak berharga, pikiran kurang cerdas.

2. Semua sahabat dan keluarga sampai hati tidak memperhatikan, tetangga membenci. Itulah sebabnya saya sedih, bingung pikiran kacau, menyesal menjadi manusia, sama sekali tidak berguna. Karena itulah sekarang saya menerimanya, menemukan kesedihan, tidak makan, menghibur diri dengan mengarang, siapa tahu dapat terhibur.

3. Menghibur diri dengan mengarang, ini terlalu berani, terlalu durhaka. Lagu nyanyian tidak beraturan, didasari oleh rasa keberanian, tidak takut ditertawai. Ya, sudilah para pembaca, siapa pun Tuan, seperti Hyang Kawiswara, Saraswati, rela memaafkan, saya yang bodoh berlagak pintar.

4. Menceritakan cerita jaman dahulu, cerita yang belum selesai, lalu kini dilangsungkan. Permulaan karangan ini dikarang, pada hari Sukra kliwon, jatuh pada uku watugunung, bulan gelap ketujuh, bulan Oktober, tanggal empat Rah kosong, igakanya, perhitungan cara di Bali, icaka 1840.

5. Seperti perhitungan tahun Masehi, sesungguhnya tanggal 21 bulan September, bilangan tahunnya seperti perhitungan tahun Masehi, tahun 1918, tempat tinggal si pengarang, di daerah Mengwi, di sebelah timur jalan, rumah beliau, nama berada dalam khayalan, namanya adalah I Perang.

6. Maafkan saya si pengarang, serba kurang, sebab bukan kebiasaan menjadi pengarang. Hanya karena tertarik, pada cerita orang tempo dulu, sebab berani mengarang nyanyian, sebagai penghibur hati, sepatutnya hati itu dihibur, dengan karangan, cerita dipakai menasihati, pikiran yang kacau.

3