Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/33

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

29

baling-baling, sulit untuk bisa memerintah angin, seperti wayang meme- rintah dalang, begitulah umpamanya.

10. Saya berkata padamu kalau saya, tidak bakti setia menyatu, mudah- mudahan saya, sakit hati seumur hidup supaya menderita sekali, setiap yang dilaksanakan menemukan tidak baik, kalau sudan meninggal, su- paya saya mati bermimpi, disambar petir tanpa hujan, hidup mati su- paya menemukan neraka,

11. Roh saya supaya menjadi dasarnya neraka, selama seribu enam ratus ta- hun, tidak menjadi manusia, kalau nanti menjelma, menjadi yang diben- ci, seperti Lalintah nyulati kalung, iris-iris poh, ulat bijal serta cacing, dan tidak dapat diruat seterusnya.”

XIX. PUH SINOM

1. "Begitulah kata-kata saya, ini ciri bakti saya,sekarang ditujukan pada- mu, sebuah cincin untuk di telunjuk, pendok bebet mererapit, serta gi- naran cap Gadung, disertai cakrawaka, sebuah susiah ati, gelangnya, ber- mata mirah,

2. Lagi pula minyak harum cap nyonya, bedak serta sabun harum, serta pakaian berem Cina, ikat pinggangnya kuning, suntaginya sutra randi, sulaman sudah cocok, kain dalam pelangi sutra hijau, selendang sutra sangat baik, bertenunkan kembang Cina.

3. Itu saya sampaikan sekedar sebagai kenang-kenangan, nanti kalau Adik sudah, rela menerima saya di sini, kala itu saya akan memenuhi, setiap keinginanmu, memakai prada songket, emas permata uang, lagi pula, mengadakan hiburan-hiburan.”

4. Setelah dia selesai menulis surat, kemudian mengutus anak kecil, "Ka- mu Dalidra berangkatlah ke sana, ke Purwawyadnyana sekarang, ke ru- mah Ni Warsiki, tetapi supaya kamu bersembunyi, memberikan dia su- rat, disertai bakul kecil.” I Dalidra menerima serta berangkat.

5. Tidak diceritakan di perjalanan, sekarang sudah sampai, di Purwa- wyadnyana, sekarang hatinya bingung, memikirkan ketika berhasil ber- temu, dan memikirkan jawaban kalau ditanya, apabila Ni Warsiki da- tang, keluar untuk mandi, Ni Warsiki berkata halus, "Kamu anak kecil dari mana?"

6. I Dalidra mendadak membuat akal, kemudian ia menjawab, Saya akan menjual gelang minyak harum serta cincin."Ni Warsiki berkata, "Coba