Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/32

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

28


XVII. PUH DEMUNG


1. "Ya surat ini pakai alasan, supaya dapat berbicara, menyampaikan perasaan cinta, karena berjauhan tempat tinggal, supaya Tuan mengetahui, saya sangat menyayangi, walaupun tinggal jauh, hati saya selalu berdekatan, jiwa saya tidak henti-hentinya, melekat pada dirimu.

2. Kamu selalu kuingat siang malam, di mata hati tergantung, sebentar pun tidak bisa dilupakan, juga tudak bisa diganti, kalau ditahan semakin ·menjadi, bingung tidak bisa tidur, lemah karena tidak makan, kalau ditidurkan jelas mimpi, mimpi bersamamu, di tempat saling mencintai,

3. Terkejut bangun meraba-raba, diraba di samping kosong, ambil dan peluk bantal gulingnya, cium elus dan tangisi, bercucuran air mata mengenang kekosongan, bangun bingung memeluk lutut, menyesalkan sepi, kamu tidak mau tahu, mengetahui saya sengsara, sakit menyedihkan dirimu.

4. Sakitnya tidak sedikit kalau diumpamakan, seperti burung yang baru tumbuh bulu, ingin akan terbang, mencari makanan, tidak mungkin akan berhasil, jika diumpamakan sampan, ingin berlayar, tanpa layar tanpa katir, demikianlah perumpamaan diriku, mengharapkan dirimu.

5. Karena keinginanmu jauh sekalu, rasanya dibatasi oleh seratus laut, tinggi fi langit biru, dibatasi hutan jurang, terlalu berbahaya, yang menunggui menakutkan hati, ikan hiyu buaya dan ular, badak singa harimau gajah, kalau saya memaksa ke sana, jelas akan mati.

6. Hatinya tergeletak tidak berarti, karena belum dapat menanyai hatimu, itulah sebabnya sekarang saya sampaikan, dengan memohon sekali, memohon bantuan darimu, supaya rela, walaupun tidak cocok tidak mau, walaupun kamu membenci, saya tetap akan mendesak.

7. Karena hati ini bersungguh-sungguh ingin mencintaimu, dan hanya tertuju padamu, serta tidak ada jalan lain, untuk berbakti, pasti saya akan kacau, menahan sengsara, merindukan kamu, kamu suka atau tidak, sayangilah saya si miskin ini.

8. Engkau tambatan hati, janganlah berpikiran dengki, menghina saya si miskin, membuat malu, saya benar-benar ikhlas, memohon keikhlasanmu, supaya kamu, memerintah saya hidup mati, tetapi rela memberikan, itu yang kausicukan.

9. Kata-kata saya memang benar-benar, akan tetapi buktinya hanya dengan kata-kata, karena saya orang miskin. tidak ada yang saya pakai mengiringi, sebagai tanda sayang, hanya menyerahkan diri, seperti