Kaca:Geguritan Mladprana.pdf/31

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

27

18. Tidak diceritakan, dalam perjalanan, sekarang diceritakan, sudah tiba di pertapaan, dipuja dan didoakan.

19. Setelah selesai dipuja, mereka tidur, tidak diceritakan malam harinya, besok paginya bangun, ia sudah merasa segar.

20. Senang melihat, taman indah sekali, bunga beraneka ragam, pudak cinagar indah sekali, di bawahnya terdapat batu pipih.

XVII. PUH DANGDANG

1. Di tengah telaga yang luas terdapat rumah kecil tempat menyucikan diri, bunga teratai berwarna lima, di tepinya bermacam-macam bunga, kembang yang berwarna serba kuning di sebelah barat, merah di selatan, putih di timur, biru dan hitam di utara, di tengah-tengah bermacam-macam bunga, gadung melati dan angsana, serta keterangan, canigara melur jampiring teratai tunjung dan cempaka.

2. Bunga-bunga yang serba harum ada di sana, tidak perlu diceritakan, telaganya bertepi bunga, bunga-bunga tunjung berjatuhan, seperti ia mempersembahkan bakti, sangalangit-nya rimbun, seperti tunduk agaknya, melur gambir sari kosta, rasanya sengaja, naga-puspa, dan sokasti, rimbun sepertinya menyapa.

3. Itulah sebabnya Jangga Ketaki dan Mladprana, bernaung di bawah pohon pudak, di atas batu pipih berteduh, terpesona menyaksikan bunga, kemudian mereka memetik pudak, dimomong bagaikan putranya, tambulilingan menderu-deru, seolah-olah bernyanyi membuatkan pepatah, Ketut Oka, berkata, "Ini Kak ambil, momong anakmu."

4. I Mladprana menerima dan berkata, ’Mari kita pulang Dik.” Keduanya kembali ke Pertapaan, tidak diceritakan mereka di Pertapaan, sekarang diceritakan I Rudita, merencanakan sesuatu, akan berkunjung, pada pacar I Mladprana, namanya, Sang Ayu Alit Marsiki, yang baru meningkat dewasa.

5. Tingginya semampai kulitnya putih mulus, pantaslah menggiurkan, setiap yang dilakukan pantas, tingkah laku baik wajah halus, cekatan dengan pekerjaan kewanitaan, membuat songket endek menyulam, pekerjaannya terkenal bagus, pantaslah ini diharapkan, ke sana dirayu, siapa tahu diterika, kemudian I Rudita membuat surat.