Kaca:Geguritan I Dukuh Siladri.pdf/101

Saking Wikisource
Kaca puniki sampun kauji-wacén

94

lagi, senang dengan milik orang lain tidak akan mempertimbangkan.

6. Konon sangat bodoh tidak menurut, iri hati diceritakan lagi, iri hati dengan orang sengsara, lagi dibersihkan menemukan kebaikan sejati, jika dinyatakan dengan sastra, prilaku membunuh-bunuh.

7. Melaksanakan menuba dan meracun, tidak memperhitungkan benar salah, enam musuh begitu tatwanya, tidak wajar dipelajari, konon musuh orang lahir, tetapi dirinya seperti.

8.Pada dirinya katanya keluar, memang ke dalam diri pulangnya lagi, selamat pula keluarnya, pulang selamat kembali, jika rusak keluarnya konon, kembali rusak ditemukan.

9.Kewajiban manusia perempuan, masih gadis seperti kamu, seperti seorang pedagang, kehalusan sutra menarik, tak kurang orang menawar, seenaknya keinginan menjual.

10.Lebih baik tinggikan harganya dahulu, diwaspadai yang membeli, terutama yang akan membeli, walaupun orang kaya, jangan dahulu melepaskan, memperbandingkan diri hati-hati.

buin, demen teken gelah timpal tuara pacang manimbangin,

Kocap moha belog pengkung, matsarya tuturang buin, babeki ring anak lara, buin isrik manggih darma luwih, yan di sakalinging sastra, tingkahe mamati-mati.

Mangrancab nuba mangracun, tuara ngitung beneh pelih, sadripu keto tatwannya, tuara patut tui gugonin, kocap musuh sang numadia, nanging deweknya makardi.

Ring awak munyine pesu, tuah ka awak tuinnya mulih, rahayu reke pesunnya, ulih rahau mabalik, yan jele pesunnya kocap, matulak jele tepukin.

Kramaning numadi ebuh, enu bajang buka nyai, waluya mawak dagangan, laluwes sutra ngedanin, tan kurang anak manawah, kanggo kitane ngadepin.

Melahang maelang malu, waspada nene mameli, buat ne pacang manganggoang, wiadin anak suka sugih, eda nden pacang nyoplosang, nandingang awak apikin.