Kaca:Geguritan Dukuh Wanasari.pdf/110

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

101

menyesali diri tidak karuan,
Tuhan dituduh tidak tahu,
tidak berkenan menganugrahkan rahmat-Nya,
itu sesungguhnya orang yang tahu,
pada perbuatannya yang sudah lalu,
karena mengalami duka lara,
pahalanya,
perbuatan buruk yang telah dilakukan dahulu.


3. Bukanlah karena Tuhan Yang Maha Esa,
menurunkan penderitaan di dunia,
Suka duka sesungguhnya,
hasil dari perbuatan yang telah lalu,
karena itu ada seloka yang mengatakan,
ketela ditanam ketela yang dipetik,
jagung ditanam jagung pula yang akan dipetik,
pasti demikian tidak salah,
sangat bodoh,
menyesali diriakhirnya Tuhan disalahkan.


4. Karena sangat mudah menyesal,
menyesali Tuhan berkali-kali,
salah dalih menganutnya,
mengira-ngira Tuhan di dalam hati,


ñĕsĕk awak tani karuan,
Widhine tan eling dalih.
twara seccha mañwecanin,


ĕnto jāti anak tandruh,


maring karmmañane suba,


kraņa mangih lara kingking,
phalan ipun,
aśubha karmmāñane pūrwwa.


3. Boya sangkaning Wadhi Waśa,
maweh lara maring gūmi,
suka duka sujātinña,
phala katmmanñane ngūni,


karaņa ada slokan gūmi,


sela tandur sela pupu,


jagung tanem jagung pupuang,
kĕnto pasti twara pelih,
bĕlog punggung,
ñĕsĕl widhi pūrwwa kĕrta.


4. Sangkan gampang mañĕlsĕlan,
ñĕsĕl widhi sai-sai,
salah dalih manganūtang,
ngrekayang Widhi ring ati,