Kaca:Geguritan Dukuh Wanasari.pdf/11

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

2

Geguritan Dukuh Wanasari ini dapat memberikan kenimatan, medidik, dan memotivasi pembaca ke arah yang bertanggung jawab.

Geguritan Dukuh Wanasari itu merupakan produk budaya Bali dan khazanah sastra yang terdapat di Bali. Geguritan itu menyimpan berbagai nilai budaya masyarakat Bali pada masa lampau. Nilai budaya yang terkandung di dalamnya itu sangat penting untuk diketahui. Geguritan Dukuh Wanasari itu dapat dikatakan penting karena di samping menyimpan nilai budaya masyarakat lama, yang lebih penting dan berguna bagi masyarakat Indonesia modern untuk memahami nilai-nilai bidaya yang pada dasarnya berpijak pada nilai-nilai buday masyarakat tradisional.

Nilai-nilai budaya yang tersimpan di dalam Geguritan Dukuh Wanasari itu dapat mempekaya batin orang yang menikmatinya. Oleh karena itu, Geguritan Dukuh Wanasari yang berhuruf Bali ini perlu ditransliterasi (alih aksara) ke dalam huruf Latin dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami.

Alih aksara dan alih bahasa Geguritan Dukuh Wanasari ini sangat bermanfaat bagi pemerintah dalam menyukseskan program pelestraian kebudayaan daerah sebagai bagian dari keudayaan nasional. Selain itu pula alih aksara dan alih bahasa geguritan ini memberikan masukan bagi program pengajaran bahasa dan sastra daerah yang menjadi bagian dari kurikulum muatan lokal. Di sampaing itu, alih aksara dan alih bahasa Geguritan Dukuh Wanasari ini bukan saja mengakibatkan geguritan itu hanya dapat dibaca dan dimengerti oleh orang Bali, tetapi geguritan itu juga dapat dibaca dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Alih aksara atau transliterasi di dalam Geguritan Dukuh Wanasari di sini dimaksudkan adalah pengalihan huruf demi huruf dari abjad Bali ke abjad Latin. Kata-kata yang menunjukkan ciri ragam bahasa lama (kata-kata arkhais) ditransliterasikan sesuai dengan bentuk aslinya disesuaikan dengan penulisan kata menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Bali yang berlaku sekarang.

Penulisan kata yang menunjukkan ciri ragam bahasa lama itu antara lain sebagai berikut. (1) ditransliterasikan dengan n. (2) ditransliterasikan dengan: s. (3).... ditransliterasikan dengan: s. (4) ditransliterasikan dengan: ph. (5) ditransliterasikan dengan: dh, d. (6)