Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/55

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

diri, merasa tidak sampai hati meninggalkan adinda, apa yang memisahkan kita dahulu, adinda kena tipu, akhirnya mening- gal dunia.

22. Lalu keluar Raden Megantaka, dari taman diikuti oleh para mentri, bersorak di jalan, setelah jauh, dari taman sampai di tegalan yang luas, terlambat mempergunakan senjata, suara senapan dan sorak gemuruh.

23. Raden Dewi sudah waspada, beliau ke depan menunggang kuda, sang Megantaka melihat, jelas dilihat seorang putri sangat cantik rupanya memikat hati, seperti bidadari Supra- ba, sang Megantaka menyongsong.

24. Ke depan mempedal kuda, setelah dekat lalu sang Megantaka, berkata dengan pelan, "Ya dewi junjungan, kiranya anda yang datang, turun dari angkasa, ke dunia meninjau.

25. Abdi yang sedang sengsara, mencari pasangan tidak dapat putri yang utama, walaupun mempunyai rakyat yang banyak juga harta benda tak terhitung, emas perak permata intan yang serba mulia semua bergudang-gudang, tidak ada kurang- nya.

26. Saya menyampaikan, pada tuan dewi, pakailah diriku sebagai umpak tiang (abdi) supaya tidak pernah berpisah, saya me- nurut segala kehendak tuan dewi. memerintah seisi istana, menjadi permaisuri.

27. Dengan semua rakyat senegara, semua saya persembahkan, saya tidak memikirkan lagi, jika saya sebagi Islam, boleh bercukur memakai sorban, dan memakai kain panjang, menjadi seorang santri yang alim.

28. Sangat marah Raden Dewi mendengar, agak cemberut lalu berkata agak menyindir, jangan banyak bicara, Megantaka yang perwira, yang terkenal sakti di dunia tidak ada me- nandingi, terkenal sampai ke sorga, sungguh gagah perkasa dalam peperangan.

29. Sekarang marilah berperang, sengaja saya datang ke mari untuk mendahului karena sudah terkenal bagus, benar-benar

55