Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/54

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

linang air matanya akhirnya dia memandang dengan pandang-
an hampa, lalu berkata kepada kekasihnya.

13. Adinda Sekarkancana, tolong obati Raden Mantri, supaya
sehat seperti dulu, tersenyum Sekarkancana, mencipta dalam
hati, supaya segera sembuh, sudah sembuh seperti dulu
Raden Mantri.

14. Berdua dengan pelayannya, sangat senang Raden Mantri
Ambaramadya di dalam pikirannya, karena sehat seketika,
berkata kepada adiknya sambil tersenyum, "Siapakah ini,
saya belum kenal".

15. "Ini tuan, raja dari semua jin, negaranya di Jagalkap", Raden
Ambaramadya berkata "Oh dinda, putri jin Jagalkap saya
berhutang jiwa.

16. Apa yang harus dipakai membayar, lalu berkata putri raja,
"Janganlah tuan terlalu memikirkan, coba segera ceritrakan
tentang peperangan yang terjadi, Raden Ambarapati berkata
menyedihkan.

17. Saya tidak panjang bercerita, semua ikut berperang, tetapi
semua prajurit hancur, habis tiada sisanya, Dewi Sekarkanca-
na berkata perlahan, sekarang saya mengembalikan supaya
tidak satu pun ada yang hilang.

18. Lalu dia menyedot udara, akhirnya datang angin kencang
membawa orang yang telah hilang lengkap dengan senjatanya,
kuda gajah dan kereta, dan unta yang berjejer, seperti semula,
sungguh semua kagum, dengan kesaktian Dewi Sekarkancana.

19. I Siungcaling memberi komando, supaya semua prajurit
bersorak, disertai bunyi senapan, sangat ramai soraknya pra-
jurit Malaka sangat terkejut mendengar, sudah dilaporkan
kepada Megantaka, bahwa musuhnya datang lagi.

20. Sangat marah Raden Megantaka, berkata kepada para pung-
gawa, "Ya marilah serbu ke luar jangan ditinggalkan satu pun,
umpamakan saja seperti menusuk siput, "lalu Raden Megan-
taka mencium mayat Raden Dewi dan mohon diri.

21. Tinggallah emas permata hati junjunganku, saya mohon

54