Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/35

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

28. Giginya jarang dan tidak teratur, mulut berbau busuk, alisnya jarang dan matanya merah, lagi pula sipit sangat menakutkan hidung besar. seperti buah jambu, jaringnya besar-besar tangannya juga besar. kukunya seperti tutup rumah siput , jalannya sempoyongan.

29. Selesai berkeramas lalu berhias. memakai kain dan kain dalam, dengan bahan ragi loyo. dengan ikat pinggang loreng, sanggulnya sangat indah, disebutkan memakai ragi balun , memakai kain penutup dada, dengan benang di tengah sangat indah, berjejer dan memakai kain anteng satu gulung kain.

30. Memakai subang pelepah daun pepaya , bersunting bunga daun liligundi (nama tumbuhan), juga dihiasi bunga ratna, diselingi dengan bunga silegui (nama tumbuhan), sanggulnya agak miring. dengan ujung sanggul seperti ekor kera, cocok memakai cincin dari timah. dengan mata bahan murah dikelilingnya, memakai gelang, bahannya dari tembaga.

31. Bau-bauannya (parfumnya) dari sembilan macam bahannya. lengkuas, jae dan kunir. gamongan dan umbi paspasan, umbi gadung dan umbi teki, dengan umbi keladi, dicampur dengan buah enau, setelah selesai berhias, memakai guna-guna di alisnya. yang bernama, i ketog titih jaring bukal.

32. Dengan mantra diucapkan tiga kali, itu tidak boleh dilupa-kan mantera itu bernama dongkang makecos (sejenis katak melompat), dengan cara mengangkat kelingking waktu meng- ucapkan sudah semua dipasang, tidak diceritakan I Limbur, disebutkan Raden Mantri, sangat bingung pikirannya, jika menolak. segan dengan ibunda.

33. Setelah matahari terbenam berkatalah permaisuri , pembantu- pembantu semua diajak. ke rumah si Arya dengan segera, menjemput I Limbur. si pembantu memberi tahu teman- temannya lalu turun segera berjalan. bersama orang-orang tua. serta istri para mantri dan penggawa.

34. Sampai di rumah Arya. Ni Limbur sudah diambil. tidak diceritakan di jalan sudah sampai di istana. Raden Mantri


35