Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/34

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

dan di gunung, juga di lautan, semua sudah memberitahukan . tidak ada yang menemui sekarang, seperti dalam mimpi saja.

21. Hamba selalu dekat tuanku. lalu permaisuri berkata. "Kanda Patih nanti. saya akan bayar kaul. adapun kaul saya dahulu. jika datang anaknda, tidak menunggu hari yang baik lagi, supaya secepatnya. dia dikawinkan. dengan Ni Wayan.

21. Kanda Arya mari pulang. saya akan jadi, mengambil Ni Wayan. saya tidak ingkar janji", Arya menjawab. "Kakak tidak banyak bicara, terserah tuanku, kakak mohon diri", lalu dia pulang , pulang ke istananya.

23. Sesampainya di istana, dijumpainya Pinatih (istrinya) Si Arya lalu berkata, oh adinda sekarang begini, hiasilah Ni Wayan. nanti akan dipertemukan (dikawinkan). permaisuri yang mengatakan. baru saja beliau berkata pada kakak, karena Raden Mantri sudah datang.

24. Sungguh sangat gembira, Ken Pinatih mendengar, lalu menyampaikan pada anaknya, turutilah anakku perkataan ibumu. bersiap-siaplah kamu, kamu akan ibu kawinkan. dengan Raden Mantri, nanti tidak menunggu hari yang lain.

25. Ni Limbur berkata keras, mengapa mendadak begini, mengapa beliau memilih orang sudra (orang kebanyakan), apakah tidak bisa besok atau lusa, ya asal sudah ibu , mempertemukan dengan kakanda raja putra, siapa berani menolak, para pelayan semua sibuk , membuatkan, keramas, dengan bahan buah lisah yang sudah tersedia.

26. Lalu dia menggosok giginya yang dua buah, mengeramasi rambutnya yang jarang tumbuhnya, dilayani oleh dua belas orang, selesai mandi paramnya sudah disediakan, kunir kapur dan serbuk bata, semua ikut mengurut, semua geli, para pelayan melihatnya.

27. Perutnya buncit, berlipat-lipat kulitnya, pahanya besar dan kasar, betisnya sangat besar, seperti bambu petung, pinggang besar, susunya besar dan panjang, leher pendek, pipi gembung dan bibir tebal.


34