Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/30

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

kebun sudah dilewati, sudah sampai di gunung, perjalanan menuju ke utara, seharian di tengah hutan yang lebat, belum pernah dilalui manusia.

31. Diceritakan sekarang di istana, di Malaka sudah tersebar berita, Raden Galuh hilang pada malam hari, Raden Megantaka sangat susah. Jalu segera menyusul, dengan pengikut lebih kurang 200 orang, dengan pasukan semua penunggang kuda. sudah semua sampai ke pinggiran, tetapi tiada ditemui juga.

32. Semua kembali ke istana, Raden Megantaka sangat sedih, sedikit pun tidak berubah pikirannya. Lalu datang pelayan menghadap, kemarin hamba bertemu, I Sentul berkata kepada tamu yang tampan itu, hamba mendengar tentu itu, membawa lari tuan putri. karena dia tidak di sini. juga si janda ikut hilang.

33. Tidak diceritakan Raden Megantaka, sudah masuk ke istana tiada hilang sedih hatinya marah tiada berkata-kata, diceritakan kembali yang sedang menempuh perjalanan. sudah lewat tiga hari, lalu sampai mereka di Ambaramadya. beristirahat di taman bunga, lalu menuju balai peristirahatan.

34.Di sana Raden Mantri duduk, berdua dengan Raden Galuh, penunggu taman, dipanggil menghadap, setibanya semua menangis. oh tuan junjungan hamba. kenapa tuanku, sampai hati meninggalkan negara. Raden Mantri berkata dengan lemah-lembut, "Kbetulan aku berkelana."

35. Siapkanlah tempat tidur, tikar dibentangkan yang rusak diperbaiki, di ruangan dalam dan di balai gede, laki perempuan sibuk mempersiapkan Raden Mantri, "Adinda silakan tidur" lalu Raden Galuh turun.

36. Adinda sayang bersama bibi, di ruangan dalam I Sentul dan I Angsoka bersama di balai gede. semua menjawab, mengiakan masing-masing mencari tempatnya, naik ke tempat tidur yang baru, juga Raden Galuh, tidur berpelukan, keduanya menikmati cinta.


30