Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/23

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

emas (tandu dibuat dari emas). suruhlah tuan putri duduk di sini! segera si janda memanggil, Gusti Ayu keluarlah .

67 . Raden dewi tidak menjawab. tetapi menangis bagaimana caranya sekarang memang sudah waktunya mati, kalau mengatakan tidak mau. tentu akan dipaksa, biarlah dituruti saja, tetapi nanti berusaha dengan diam-diam.

68. Lalu Raden Galuh ke luar, berdua dan duduk di tangga rumah, Raden Megantaka sibuk. menyongsong sambil berkata. ya permata hati di mana kucari bandingannya tidak ada yang menyamai rupamu, cantik mcnarik.

69. Sungguh bidadari Supraba, dan Lo tama kecanti.kanmu mendebarkan hati , oh permata jiwaku adinda, marilah kanda momong, sungguh sayang wajah yang secantik ini. diselingi datangnya seorang pelayan. yang menyampaikan joli sudah datang.

70. Raden dewi seperti tidak bernyawa. melihat joli emas itu datang, lemah seperti tak bertenaga. lupa tiada punya pikiran setelah dinaikkan oleh orang yang memikul si janda sangat senang, ya saya akan menurut.

71. Raden Megantaka pulang. lalu keluar naik kuda, I Sentul ikut dipikul bersama Raden Galuh. tiada diceritakan perjalanan Raden Galuh sampailah di istana. lalu menuju ke taman bunga.

72. Tempat tidur sudah tersedia, kasur empuk kelambu hijau keemasan.

73. Setibanya di tempat tidur, seperti sudah kehendak Tuhan lalu ditimpa sakit, badannya panas membara, sebentar-sebentar tidak sadarkan diri, Raden Megantaka sangat khawatir, mengatakan sangat berbahaya, lalu Rasadria berkata.

74. "Ya tuan junjungan hamba. jika benar sebaiknya kembalikan saja, karena tuan putri sangat terkejut diambil secara mendadak, nanti toh tidak ada orang lain dari tuanku, kalau sudah


23