Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/13

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

6. Akhirnya tuan putri perutnya sakit, menusuk-nusuk disertai panas membara, mengaduh-aduh sambil bersambat, Oh Tuhan mati saya, tolonglah hambaMu, apa yang menyebabkan begini, marah kepada hamba!

7. Ni Nginte segera menyembur (obat) sambil memegang pinggangnya. pelayannya keduanya sibuk, semua sibuk melumat bahan bedak (param ), lalu kakinya diparami (dibedaki ), makin lesu tuan Galun, keringatnya deras mengalir.

8. Ni Nginte terkejut gugup , menangis sambil meniup telinganya , oh emas permata tuanku gusti, apa sebetutnya yang menyebabkan , sakit mendadak , mudah-mudahan tuanku , Tuhan melindungi.

9. Tuan Dewi makin payah , sekalipun beliau tidak pernah sadar , badannya seperti mayat , lalu ada tanda-tanda , terjadi gempa dan ada pclangi, guling dan kuwung (nama pelangi), dan ada lagi pelangi yang tegak berdiri.

10. Terjadi petir dan halilintar kecil, dan gempa menggoyangkan bumi, tersebutlah Dewi Durga, sedang beryoga, duduk sendirian, berkata dalam hati, apa yang menyebabkan (begini).

11 . Gempa bumi tiap hari, tanda apakah ini, sungguh terang dan awas pikiran beliau, lalu beliau terbang di angkasa, turun ke bumi, semua negara yang besar dikunjungi , tetapi semua keadaannya baik -baik.

12. Lalu beliau ke gunung, hutan dan tegalan sudah -diliwati , tidak ada apa-apa yang dilihat lalu beliau terbang ke laut , semua pulau diselidiki, sudah sampai di pulau Emas, lalu terlihat oleh beliau.

13. Tuan putri yang menyedihkan, dan menderita sakit, lalu segera dewi Durga turun, menjelma menjadi manusia, menyerupai seorang janda, berpakaian putih halus, tetapi tidak dapat dilihat (orang lain).

14. Adapun tuan putri, waspada beliau melihat Dewi Durga berkata, tetapi hanya di dalam pikiran, apalagi ini, mempunyai kewibawaan yang besar, tetapi dia menemui kesengsaraan.


13