92
b. 1.sang Kayu Ireng, tiga Irang, perempuan dua laki-laki seorang. Yang
laki-laki diberi nama Ki Togog Ireng; yang perempuan diberi nama
Ni Cemeng, Ni Ireng. Ki Togog kawin dengan Ni Taruni, juga
telah melaksanakan upakara apodgala, menyerupai Mpu Kayu
Sweta.
2.Yang lain lagi, anaknya Ni Taruni yang suaminya anaknya Ni
Nyelem, berputra empat orang. Yang tertua bernama sang Tuwed
Ireng; adiknya wanita, bernama Ni Songga, Ni Tarunyan, Ni
Blong. Ki Tuwed Ireng, juga sudah menjadi Bujangga
3. mengikuti Mpu Kamareka. Sama namanya seperti sang Abra
Sinuhun yang telah menunggal dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Banyak anaknya sang Tarunyan lima orang, laki-laki seorang, pe-
rempuan empat orang. Yang laki-laki bernama Sang Tarunyan;
yang perempuan bernama Ni
wton
4. Ayu Tarunyan dan Ni Runyi, Rinyon. Mereka katanya, sang
Tarunyan, tidaklah mereka itu menjadi Bujangga sebab penjudi
dan senang bepergian. Dan anaknya Mpu Panarajon di Made
58a. 1. mengambil Ni Tarunyan, berputra tujuh orang, laki-laki tiga
orang, perempuan empat orang. Yang tertua bernama sang
Gwasong. Yang di tengah bernama sang Made Songan; yang
lebib kecil bernama sang Nyoman Song, dan yang perempuan-pe-
rempuan, bernama Ni Sadrya, Ni Rojani,
2. Ni Tarunyan. Yang bernama Ni Sadrya mengambil suami dengan
putunya Mpu Ktek, yaitu Kompyangnya Mpu Gnijaya terkecil.
keng Begitu dikatakan dahulu. Setelah
3. lama kemudian, berganti cerita. Mereka yang berasrama di So-
ngan, yaitu Mpu Jaya Mahireng, mengadakan perundingan dengan
keturunannya semua, anak cucu semuanya sampai kompyang.
4. Tiada lain yang dirundingkan, sebagai halnya waktu dahulu, beliau
yang telah moksa. Maksudnya melaksanakan upakara pitra
goyadnya. Banyak kalau diceritakan pembicaraan dalam perun-
dingan, sampai dengan selesai. kehendak mereka semua,
Judge
b. 1. Setelah tiba saatnya hari baik untuk melaksanakan upakara itu,
yang disebut mahayu kawitan pitra tarpana ialah hari Rebo, Ma-
hadewa, Kresnapaksa, ping, 15, Bhadrawada. Terus mengundan
2. beliau yang mahabijaksana, meniru beliau yang disebut Bl
Mpu Gnijaya dahulu, seperti yang dinamakan Sanak Pitu, yaitu
Mpu Kiek, Mpu Kananda, Mpu Wirajnyana, Mpu Witadharma,