Kaca:Babad Kayu Selem.pdf/77

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

70


b. 1. anyanyapuh. Penduduk harus disucikan:" Demikianlah kata Sanghyang Surapati pada zaman dahulu. Tegasnya tidak boleh orang-orang meniru Sri Haji Masula Masuli, bagitu ceritanya pada masa lalu. Entah sudah berapa lamanya Sri Haji


2. memerintah menjadi raja di Pulau Bali, mengabdi pada kepen­ tingan negara, lebih-lebih mengabdi bagi kependetaan bagi penga· nut Jina (Budha), kemudian hamillah istrinya. Setelah cukup umur


3. kandungannya Tidak terkira tangisnya sang ibu. Lahirlah bayi dalam kandungannya itu , seorang laki-lakki, bagus lagi tampan ru­ panya. Pada waktu lahirnya, keadaannya telah bersih. Diajarkan perihal kebatinan, sang bayi lahir itu. Tiada terkira senangnya


4. mempunyai anak. Diupacarai dan disucikan. Kemudian ia diberi nama Sri Tapolung. Begitu cerita kelahirannya sang raja, masa yang lalu. Kembali diceritakan, beliau yang disebut Catur Pandita,


46a. 1. yaitu Mpu Gnijaya, Mpu Sumeru, Mpu Gana, Mpu Kuturan pada waktu datang menghadap di Besakih. Berkata Bhatara ," Hai anak­ anakku sang Brahmana semua, dengarkanlah


2. petunjuk-petunjukku. Sekarang kamu semua, masing-masing melaksanakan tapa semadi, berbuat perihal dharma bagi sang Brahmana Resi. Apa sebabnya? Kelak kalau ada kelahiran turun- turunanmu, maksudnya agar semua tahu perihal


3. memuja aku di sini, lebih-lebih bagi kamu. Engkau Gnijaya, kamu bertapa semadi di Lempuyang di dekat Bhatara Kamimitan. Engkau Mpu Sumeru, kamu bertapa semadi di


4. parhyangan, di sini, dekat padaku. Dan Engkau Mpu Gana, engkau di parhyangan Dasar Buwana. Engkau Mpu Kuturan, kamu ber- parhyangan di Silayukti. Dan anakku


b. 1. Mpu Peradah, kamu Letap di Jawa; kamu ke Jawa dan ke Bali." Begitulah kata-katanya Bhatara Hyang Tolangkir, Dilaksanakan oleh sang Maha Pendeta semua seperti apa yang diperintahkan oleh paduka Bhatara. Begitu


2. ceritanya sang Catur Pandita sehingga dipuja pada parhyangannya masing-masing oleh keturunannya. Kemudian setelah Mpu Gni Jlaya mempunyai anak, yaitu yang disebut Sanak Pitu, waktu itu dibuatkan upacara di Jawa


3. diupacarai dan dibuatkan nama, tiada lain nama abisekanya., Mpu Ktek, Mpu Kananda. Mpu Wirajnana, Mpu WiLadhanna., Mpu