Kaca:Babad Kayu Selem.pdf/63

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

56

sudah berapa lama Mpu Kamareka bersuami istri dengan permaisurinya Dadari Kuning.

2. Kemudian hamillah dia. Setelah cukup usia kandungannya, bergerak-gerak bayi di dalam kandungan itu, tidak terkira tangisnya. Kemudian lahir dua orang anak, laki-laki dan perempuan, tampan dan sempurna. Tiada terkira senang hatinya

3. mempunyai anak. Diupacarai secukupnya, genap tata cara un­pakara kemanusiaan. Yang laki-laki diberi nama Ki Kayu Ayu Ce­meng. Demikian asal mula kelahirannya

4. dahulu. Masih banyak kalau diceritakan hal ihwalnya. Sekarang setelah dewasa, berkata sang Kayu Ireng kepada ayahnya," Ya bapakku, karena saya telah cukup umur

b. 1. sekarang ada permintaan saya. Kalau boleh dan itupun kalau diperkenankan, maksud saya akan mencari istri. Dingin rasanya badan sebab tinggal di pegunungan." Kata sang Maha Mpu," Anakku Kayu Ireng,

2. tiada lain istrimu, Ki Kayu Ayu Cemeng sebab memang dijodoh­kan sejak dalam kandungan. Sekarang kamu masih menunggu hari yang baik. Berkata ibunya, "Anakku Kayu Ireng, benarlah seperti

3. kata ayahmu itu, jangan menyesal". Kata Ki Kayu Ireng," Mau anakanda tetapi agar secepatnya "Demikian permintaannya Sesu­dah berapa lamanya, tiba waktunya hari

4. yang baik. Kemudian kawin buncing Ki Kayu Ireng dengan Ki Kayu Ayu Cemeng. Tidak terkatakan cinta kasihnya bersuami istri kakak beradik sebab sama-sama mengerti cara bersaudara. Begitu diceritakan asal usulnya

36a. 1. adanya golongan keluarga yang bernama Pasek Kayu Selem dijadikan suri teladan di Bali Hentikan mengenai Ki Kayu Ireng, sekian dulu. Setelah Mpu Mahameru datang di Pulau Bali. datang

2. menghadap paduka Bhatara di Besakih dan juga di Lempuyang. Tidak terkatakan, sebab hanya bersifat pikiran, tiba dengan selamat, datang di Kuntulgading nama desa itu melewati Gunung Tuluk­byu, langsung tiba di

3. Besakih. Saat itu tanggal lima belas paro terang, wuku Julung Pujut, candra utara phalguna, Swanita, Sirsa, Nitya, Isaka Jadma sira Tmaya Muka, 121.