Kaca:Babad Kayu Selem.pdf/35

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

28

Baliaga, menyamar sebagai pedagang keris; juga membawa kain tenunan benang, maksudnya agar dapat ditiru oleh orang-orang Baliaga. Tidak dikatakan keadaannya dalam perjalannya.

2. Setelah sampai di Tampurhyang, di sebelah arca itu, segera dihias arca itu, diberi pakaian, seperti kain, selendang tutup kepala, ikat pinggang bau-bauan serba harum, dan segala hiasan yang pantas dan menarik hati, pula keris,

3. dan berkancut widara gumulung. Bertambah-tambah sinarnya, jika diperhatikan, laksana mantri agung di dalam nyanyian, melirik dengan manisnya. Demikian kalau diumpamakan, tidak masih menyerupai patung kayu. Setelah itu, pulanglah

4. widiadara-widiadari itu sambil mengajarkan orang orang berjualan. Tidak diceritakan dalam perjalanan, tiba-tiba telah sampai di sorgaloka. Demikian tingkah laku perbuatannya. Dikatakan bah­wa orang-orang Baliaga, baik laki-laki maupun perempuan, sangat

18a. 1. senang melihat patung itu. Semuanya bergirang hati, laksana disayangi oleh sinar rembulan yang tidak kunjung padam, terbayang-bayang di matanya. Kalau dalam percintaan tidak ubahnya seperti dalam cerita menghadap Sri Kresna di Dwarawati pada zaman dahulu.

2. Itulah sebabnya, berdesak-desak orang Baliaga, tidak lupa dengan patung itu; gembira hatinya, diharapkan dapat dipakai pemujaan. Karena itu mereka berjanji katanya," Ya, paduka Hyang yang

3. membisu, moga-moga Hyang menjadi kenyataan. Seperti wujud sekarang ini. Jika sudah berwujud nyata, hamba semuanya akan berjanji atau berkaul bahwa, Paduka Hyang akan hamba jadikan

4. sebagai media pemujaan, sampai kelak kemudian hari, sebagai tali pengikat orang-orang Baliaga, menerima sinarnya Hyang Ratri yang tidak putus-putusnya Begitulah ceritanya. Hentikan sekian dulu, lagi berganti cerita. Pada waktu golongan Da­nawa raja

b. 1. diperintahkan oleh Hyang Widi Wasa menjelma di Bali sebagai pimpinan negara Hyang tidak terhingga saktinya, bersifat raksasa tetapi berpura-pura melaksakan dharma, tidak mengakui adanya parhyanagan. Awal mula raja Bali pada masa lampau

2. bertempat tinggal di Balingkang. Namanya Detya Karnapati, dengan gelar (nama abhiseka) Sri Jaya Pangus. Baginda itu dihormati